Muhammadiyah, Gerakan Purifikasi Islam di Indonesia

 

IKHWAL BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

Ikhwal atau awal mula berdirinya Muhammadiyah merupakan tuntutan dan keharusan sejarah agar bangsa Indonesia memiliki jati diri dan daya tawar yang tinggi di mata penjajah. Berdirinya Muhammadiyah sebenarnya didorong oleh kegelisahan dan keprihatinan yang mendalam terhadap model dakwah dan pola pemikiran keagamaan konvensional – tradisional saat itu.

 

B.Kondisi Internal Umat Islam

Keberagaman umat Islam di Indonesia tidak bisa lepas dengan proses penyebaran islam di Jawa. Pada waktu agama Islam datang ke Jawa, masyarakat Jawa telah memiliki tradisi dan kepercayaan tradisonal yang telah berubah menjadi adat istiadat bersifat agamis dengan bentuk mistik berjiwa Hindu dan Budha (sinkritisme).

Tradisi dan kepercayaan masyarakat Jawa pra Islam tersebut masih tetap hidup bahkan ikut berkembang bersamaan dengan proses perkembangan Islam selanjutnya. Hal ini desebabkan para penyebar Islam di Jawa adalah para saudagar dari Gujarat, dan mereka merupakan bangsa dari India yang dalam kehidupan sehari-hari telah terbiasa dengan kepercayaan yang bernorma animistic dan dinamistik.

 

  1. Kondisi Eksternal Umat Islam
  2. Kebijakan politik colonial belanda terhadap umat islam

Sejak belanda mendarat pertama kali di bumi nusantara (sekitar 1556M) kehidupan umat islam mulai terusik. Dengan kedatangan merka yang pertama kali mendarat dipelabuhan banten dengan kepala rombongan cornelis de houtman dan dayer itu bermisi ganda, yaitu mereka tidak saja ingin mengusai nusantara yang terkenal dengan rempah – rempah melainkan sekaligus ada unsur misi kristenisasi dimana misi tersebut terbongkar dengan munculnya rekomendasi dari seorang misionaris belanda yang bernama YB. Dengan berbagai macam rekomendasi.

 

  1. Pengaruh perkembangan islam di timur tengah

Sebagai bukti adanya pengaruh perkembangan pemikiran di timur tengah terhadap berdirinya Muhammadiya, sejumlah cendekiawan membuat persamaan pemikiran pendidikan Ahmad Dahlan dengan beberapa pemikir islam timur tengah.

H.A.R Gibb mengklasifikasikan pembaharuan/pendidikan yang dilakukan Muhammad Abduh (1849-1905) di Mesir sebagai berikut :

  1. membersihkan islam dari pengaruh dan kebiasaan asing
  2. pembaharuan pendidikan tinggi islam
  3. Reformasi doktrin islam dalam pemikiran modern
  4. Mempertahankan islam dari pengaruh-pengaruh eropa dan serangan Kristen

Sementara H.A Mukhti Ali membuat rumusan, bahwa pembahasan maupun pendidikan yang di lakukan oleh K.H Ahmad Dahlan berorientasi pada :

  1. membersihkan islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan bukan islam.
  2. refurmulasi doktrin islam dengan pandangan alam fikiran modern.
  3. reformasi ajaran islam dan pendidikan islam.
  4. mempertahankan islam dari pengaruh dan serangan dari luar.

 

Tentang novrizalbinmuslim

teacher
Pos ini dipublikasikan di Pendidikan. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar